SEKILAS TENTANG BAHAN KONSTRUKSI SIPIL
Beberapa konstruksi sipil dapat menggunakan tanah dan agregat, yaitu :
a. bendungan tanahBeberapa konstruksi sipil dapat menggunakan tanah dan agregat, yaitu :
b. tanggul sungai
c. kolam limbah
d. waduk air
e. bahan jalan raya
f. bahan jalan kereta api
g. timbunan tanah
Masalah yang dapat dijumpai bila menggunakan tanah sebagai bahan konstruksi , al :
a. penimbunan tanahb. stabilitas tanah
c. pemadatan tanah
Konstruksi sipil yang menggunakan bahan-bahan bertulang yaitu :
a. pondasi, sloof, kolom dan balok gedung biasa (non bertingkat)
b. pondasi, sloof, kolom dan balok serta lantai gedung bertingkat
c. jembatan jalan raya
d. tembok penahan tanah
e. bangunan lainnya
Konstruksi sipil yang menggunakan Bahan Beton Pracetak yaitu :
a. Pondasi tiang pancang
b. Sheet piles
c. Rioling
d. Jembatan prestress
2. PEMERIKSAAN SIFAT-SIFAT BAHAN UNTUK PEKERJAAN SIPIL
Sifat-sifat tanah (Soil Properties)
yang perlu diperiksa di laboratorium dan dilapangan untuk kepentingan
perencanaan pondasi gedung, jembatan, tanki dan pekerjaan pondasi
lainnya :
a. sifat-sifat fisis :kadar air, berat isi, berat jenis, jenis tanah, klasifikasi tanah
b. sifat-sifat teknis :
kohesi, sudut geser tanah, kekuatan geser, index kompresi, koefisien
konsolidasi, koefisien permeability, letak muka air tanah
Sifat-sifat tanah yang perlu diperiksa untuk perencanaan kestabilan lereng yaitu :
a. sifat-sifat fisis :kadar air, berat isi, berat jenis, jenis tanah, klasifikasi tanah
b. sifat-sifat teknis :
kohesi, sudut geser tanah
Sifat –sifat tanah untuik perencanaan timbunan :
a. untuk landasan/tanah dasar :
sifat fisis : kadar air, berat isi, berat jenis, jenis tanah, klasifikasi tanah
sifat teknis : kohesi, sudut geser tanah, kekuatan geser, index kompresi,
koefisien konsolidasi, koefisien permeability, letak muka air
tanah
b. untuk bahan timbunan :
sifat fisis : kadar air, berat isi, berat jenis, jenis tanah, klasifikasi tanah
sifat teknis : kohesi, sudut geser, kadar air optimum, berat isi kering
maksumum.Sifat-sifat phisis bahan pondasi jalan raya perkerasan lentur :
a. sifat fisis : berat jenis tanah, berat jenis dan penyerapan agregat
halus,berat jenis dan penyerapan agregat kasar, gradasi
butiran, batas cair,batas plastis, ekivalensi pasir.
b. Sifat teknis : kehil;angan berat karena keausan agregat kasar, standar
proctor, CBR terendam.
3. BEBERAPA METODE PENGUJIAN UMUM DALAM PEKERJAAN
SIPIL
Pengujian untuk perencanaan pondasi :
percobaan kadar air, percobaan berat isi, percobaan berat jenis, analisa saringan, analisa hidrometer, percobaan batas atterberg, percobaan tekan bebas, percobaan geser langsung, percobaan geser tiga sumbu, percobaan konsolidasi.
Pengujian tanah untuk timbunan :
percobaan berat jenis, percobaan analisa saringan, percobaan hidrometer,
percobaan batas atterberg, percobaan kepadatan standar, percobaan geser
langsung.
Pengujian bahan beton :
- Pengujian semen : percobaan berat isi, percobaan berat jenis, kehalusan
semen, waktu pengikatan.
- Pengujian agregat halus : percobaan berat isi, percobaan berat jenis dan
penyerapan agregat halus, analisa saringan, kotoran organik, ekivalensi
pasir.
- Pengujian agregat kasar : percobaan berat isi, percobaan berat jenis dan
penyerapan agregat kasar, analisa saringan, keausan agregat kasar.
- Pengujian campuran beton : pembuatan dan perawatan sampel, berat isi
campuran beton, test kekantalan, test kekuatan hancur beton.
Pengujian bahan tanah dasar perkerasan :
Pemeriksaan berat jenis, pemeriksaan analisa saringan,pemeriksaan analisa
hidrometer, pemeriksaan batas cair, pemeriksaan plastis, pemeriksaan kepadatan
standar, CBR laboratorium.
Pengujian bahan pondasi perkerasan lentur :
Percobaan berat jenis (tanah, agregat
halus + penyerapan, agregat kasar + penyerapan), analisa saringan bahan
gabungan, batas cair, batas plstis,test keausan, test kepadatan, CBR
laboratorium.
Pengujian aspal dan agregat sebagai lapis penutup type Lapen :- Berat jenis aspal, penetrasi aspal, destilasi aspal, pengaruh panas dan udara
pada bahan aspal, titik letak aspal.
- Analisa saringan, ketahanan terhadap keausan.
Lapisan penutup hotmix :
Berdasarkan rancangan campuran bahan aspal yang lebih dikenal dengan istilah Job Mix Design atau Job Mix Formula.
Job Mix Formula :
Fraksi agregat kasar (>2.36 mm),
fraksi agregat halus (2.36-0.075 mm), fraksi filler (bukan pengisi),
kandungan aspal efektif, kandungan aspal diserap, total kandungan aspal
sebenarnya + tebal film aspal, kandungan rongga udara campuran padat,
stabilisasi marshall + kuosien marshall, stabilitas marshall terendam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Suka