BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri perbankan di Indonesia diawasi dan diatur oleh bank
sentral yaitu Bank Indonesia. Definisi mengenai bank itu sendiri berdasarkan UU
No. 3 tahun 2004 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam nilai meningkatkan taraf hidup
masyarakat banyak. Industri perbankan di Indonesia mengalami perkembangan yang
pesat semenjak deregulasi sektor keuangan pada bulan Oktober 1988. Dengan
pembangunan Indonesia yang meningkat di masa Orde Baru, industri perbankan
Indonesia memegang peranan besar dalam hal intermediasi finansial dan kebutuhan
dana bagi pembangunan sektor riil. Seiring dengan perkembangan waktu, industri
perbankan di Indonesia mengalami banyak perkembangan dan perubahan menuju taraf
yang lebih baik dan mengikuti arus permintaan pasar akan kebutuhan finansial.
Perkembangan inilah yang membawa sistem baru dalam industri perbankan Indonesia
belakangan ini. Seiring perkembangannya ada beberapa bank swasta yang memimpin
pangsa pasar karena performa bank-bank tersebut.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, terdapat beberapa
rumusan masalah yaitu :
1.
Bagaimana peran bank swasta
nasional saat ini ?
2.
Bank swasta apa yang
memimpin pasar perbankan saat ini dan pengklasifikasian melalui BCG matrik ?
3.
Analisis terhadap market
leader bank swasta nasional ?
C.
Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk :
1.
Memenuhi tugas manajemen
perusahaan tentang BCG Matrik.
2.
Mengetahui sepak terjang
bank swasta nasional saat ini dalam perekonomian indonesia.
3.
Menganalisis sebab
perkembangan suatu bank swasta nasional dalam menjadi market leader.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Bank
Bank
adalah lembaga keuangan yang fungsi utamanya menyediakan jasa intermediasi
& jasa keuangan lainnya kepada perusahaan dan rumah tangga, dengan tujuan
untuk memaksimumkan kekayaan pemilik.
Dari definisi tercakup: fungsi & tujuan bank.
Manajemen bank umum: proses pengambi-lan keputusan keuangan pada bank untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi tercakup: fungsi & tujuan bank.
Manajemen bank umum: proses pengambi-lan keputusan keuangan pada bank untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B.
Arti
penting Manajemen Bank Umum
Adapun arti penting manajemen bank umum
antara lain yaitu :
* Persaingan yang semakin ketat dalam bisnis an-tar bank (Lembaga Depositori)
* Persaingan yang semakin ketat dalam bisnis an-tar bank (Lembaga Depositori)
dan dengan LK lain.
* Mayoritas aset bank adalah aset keuangan, sehingga lebih mudah disalahgunakan
* Sifat bisnisnya yang mengutamakan kerahasia-an & kepercayaan menuntut bank
* Mayoritas aset bank adalah aset keuangan, sehingga lebih mudah disalahgunakan
* Sifat bisnisnya yang mengutamakan kerahasia-an & kepercayaan menuntut bank
harus menerapkan
prinsip kehati-hatian
* Peraturan yang sangat ketat terhadap perban-kan menuntut bank untuk kreatif dan
* Peraturan yang sangat ketat terhadap perban-kan menuntut bank untuk kreatif dan
inovatif
C.
Klasifikasi
Bank
Bank diklasifikasi berdasarkan berbagai macam perspektif, yaitu:
* Segi fungsinya
* Segi kepemilikannya
* Segi status
* Segi Penentuan harga
- Berdasarkan segi fungsinya, bank diklasifi-kasi menjadi :
* Bank umum (komersial & syariah): bank yang melaksanakan kegiatan usaha
Bank diklasifikasi berdasarkan berbagai macam perspektif, yaitu:
* Segi fungsinya
* Segi kepemilikannya
* Segi status
* Segi Penentuan harga
- Berdasarkan segi fungsinya, bank diklasifi-kasi menjadi :
* Bank umum (komersial & syariah): bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberi-kan jasa dalam lalu lintas pembayaran
* BPR: bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasar-
* BPR: bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasar-
kan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran
- Berdasarkan segi kepemilikannya, bank diklasifikasi menjadi :
* Bank Pemerintah: bank yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh pemerintah,
- Berdasarkan segi kepemilikannya, bank diklasifikasi menjadi :
* Bank Pemerintah: bank yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh pemerintah,
baik pusat maupun daerah
* Bank swasta nasional: bank yang seba-gian besar modalnya dimiliki oleh swasta
* Bank swasta nasional: bank yang seba-gian besar modalnya dimiliki oleh swasta
nasional Indonesia
* Bank koperasi: bank yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh
* Bank koperasi: bank yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh
perusahaan berbadan hukum koperasi
* Bank asing: bank yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh asing,
* Bank asing: bank yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh asing,
baik swasta maupun pemerintah asing
- Bank campuran: bank yang modalnya dimiliki swasta nasional Indonesia dan
- Bank campuran: bank yang modalnya dimiliki swasta nasional Indonesia dan
asing, dan pada umumnya sebagian besar
sahamnya dimiliki oleh swasta
Indonesia.
- Berdasarkan segi statusnya, bank diklasifikasi menjadi :
1. Bank devisa adalah bank yang melaksanakan transaksi luar negeri atau
- Berdasarkan segi statusnya, bank diklasifikasi menjadi :
1. Bank devisa adalah bank yang melaksanakan transaksi luar negeri atau
transaksinya berhubungan dengan valas
2. Bank syariah adalah bank yang penentuan harganya tidak menetapkan suatu
2. Bank syariah adalah bank yang penentuan harganya tidak menetapkan suatu
tingkat
bunga tertentu tetapi didasarkan pada prinsip-prinsip syariah.
Pengklasifikasian
bank ini tidak dapat secara kaku diterapkan saat ini, mengingat fenomena
kepemilikan bank di Indonesia pasca krisis ekonomi 1998 sangat rumit.
D.Tujuan Manajemen Bank
Tujuan Manajemen Bank Komersial yaitu memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Kekayaan pemegang saham diukur dengan nilai pasar saham & jumlah dividen tunai yang dibayar.
Nilai pasar saham bank bergantung pada tiga faktor antara lain :
1. jumlah arus kas yang dibayar kepada para pemegang saham bank
2. penentuan waktu arus kas
3. risiko yang terlibat dalam arus kas
Dalam
mencapai tujuannya, bank menghadapi sejumlah risiko, sehingga perlu mengelolanya
dengan baik antara lain :
* Risiko kredit: kemungkinan bahwa peminjam tidak memenuhi kewajiban2nya
* Risiko tingkat bunga: kemungkinan bahwa tingkat bunga pasar berubah & tidak
* Risiko kredit: kemungkinan bahwa peminjam tidak memenuhi kewajiban2nya
* Risiko tingkat bunga: kemungkinan bahwa tingkat bunga pasar berubah & tidak
menguntungkan bagi bank
* Risiko operasional: risiko yang berkaitan dengan munculnya problema yang
* Risiko operasional: risiko yang berkaitan dengan munculnya problema yang
berkaitan dengan penyerahan atau jasa suatu
produk
* Risiko likuiditas: risiko yang berkaitan dengan kemampuan bank untuk memenuhi
* Risiko likuiditas: risiko yang berkaitan dengan kemampuan bank untuk memenuhi
penarikan dana, baik dari deposan maupun
peminjam
* Risiko harga: risiko yang berkaitan dengan pembentukan pasar, persetujuan, atau
* Risiko harga: risiko yang berkaitan dengan pembentukan pasar, persetujuan, atau
pengambilan posisi dalam sekuritas,
derivatif, valas, atau instrumen keuangan lain
* Risiko kepatuhan: risiko yang muncul dari pelanggaran hukum, peraturan, dsb
* Risiko valas: risiko yang berkaitan dengan adanya perubahan kurs tukar valas yang
* Risiko kepatuhan: risiko yang muncul dari pelanggaran hukum, peraturan, dsb
* Risiko valas: risiko yang berkaitan dengan adanya perubahan kurs tukar valas yang
dapat merugikan bank
* Risiko strategik: risiko yang muncul dari pembuatan keputusan bisnis yang jelek
* Risiko strategik: risiko yang muncul dari pembuatan keputusan bisnis yang jelek
yang berpengaruh negatif terhadap nilai bank
* Risiko reputasi: risiko yang muncul dari opini publik atas bank. Opini negatif
* Risiko reputasi: risiko yang muncul dari opini publik atas bank. Opini negatif
muncul dari pelayanan yang jelek, kegagalan
melayani kebutuhan kredit masyarakat
Batasan
- batasan yang dihadapi bank dalam mencapai tujuannya diklasifikasi menjadi :
1. Batasan pasar, meliputi: kondisi ekonomi (tingkat pertumbuhan), & persaingan.
2. Batasan sosial: sebagai inti dari sistem keuangan, bank ikut terlibat terhadap
1. Batasan pasar, meliputi: kondisi ekonomi (tingkat pertumbuhan), & persaingan.
2. Batasan sosial: sebagai inti dari sistem keuangan, bank ikut terlibat terhadap
perekonomian yang sehat atas masyarakat
yang dilayaninya
3. Batasan2 hukum & peraturan, meliputi: batasan2 atas komposisi neraca, &
3. Batasan2 hukum & peraturan, meliputi: batasan2 atas komposisi neraca, &
batasan2 atas hubungan konsumen
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Peran
Bank Swasta Saat Ini
Bank
swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki
oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu
pula pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula. Contohnya Bank
Mandiri, BRI, BNI, Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo,
Bank Niaga, dan lain-lain.
Para
ahli perbankan di negara-negara maju mendefinisikan bank umum sebagai institusi
keuangan yang berorientasi laba. Untuk memperoleh laba tersebut bank umum
melaksanakan fungsi intermediasi. Karena diizikan mengumpulkan dana dalam
bentuk deposito, bank umum disebut juga sebagai lembaga keuangan depositori.
Berdasarkan kemampuannya menciptakan uang (giral), bank umum dapat juga disebut
sebagai bank umum pencipta uang giral.
Pengertian bank umum menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 :
“Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.“
Pengertian bank umum menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 :
“Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.“
Fungsi-fungsi
bank umum yang diuraikan di bawah ini menujukkan betapa pentingnya keberadaan
bank umum dalam perekonomian modern, yaitu :
1. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran.
Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.
1. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran.
Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.
2. Penghimpunan
Dana Simpanan Masyarakat
Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit.
Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit.
3. Mendukung
Kelancaran Transaksi Internasional
Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.
4. Penyimpanan Barang-Barang Berharga
Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga.
5. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya
Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank.
Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.
4. Penyimpanan Barang-Barang Berharga
Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga.
5. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya
Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank.
Jasa-jasa ini amat memudahkan dan
memberikan rasa aman dan nyaman kepada pihak yang menggunakannya.
B. Market Leader Perbankan Swasta
Persaingan dalam
industri perbankan di Indonesia dibentuk oleh pemain yang ada dan intensitasnya
ditentukan oleh banyaknya jumlah pemain. Jumlah pemain dalam industri perbankan
cukup banyak, namun industri ini di dominasi oleh Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI
dan Danamon. Dengan komposisi tersebut, intensitas persaingan terjadi secara
langsung pada pemain dominan dimana masing masing berupaya untuk meraih posisi
Market Leader.
Berdasarkan
laporan publikasi Economic Review tahun 2009 tersebut, Bank Mandiri tercatat
sebagai Market Leader perbankan saat ini. Dengan nilai market growth sebesar 11,5
% dan nilai market share sebesar 14,7% pada tahun 2008.
Pada Tahun
2010 Bank Indonesia merilis peringkat perbankan dari segi aset dan market
share. Tujuh bank yang masuk peringkat sepuluh besar tak mengalami
perubahan poisisi, sedangkan tiga bank lainnya bertukar posisi.
Pada 2009,
PT BII Tbk menempati peringkat delapan, PT BTN Tbk peringkat sembilan, dan PT
Bank Permata Tbk menempati peringkat sepuluh.
Berikut peringkat bank pada akhir tahun 2010:
Nama Bank
|
Aset
(triliun)
|
Market
share (%)
|
1. PT Bank
Mandiri Tbk
|
Rp 410,619
|
13,650
|
2. PT BRI
Tbk
|
Rp 395,396
|
13,140
|
3. PT Bank
Central Asia Tbk
|
Rp 323,345
|
10,750
|
4. PT BNI
Tbk
|
Rp 241,169
|
8,020
|
5. PT Bank
CIMB Niaga Tbk
|
Rp 142,932
|
4,750
|
6. PT Bank
Danamon Tbk
|
Rp 113,861
|
3,780
|
7. PT Pan
Indonesia Bank Tbk
|
Rp 106,508
|
3,540
|
8. PT Bank
Permata Tbk
|
Rp 74,040
|
2,460
|
9. PT BII
Tbk
|
Rp 72,030
|
2,390
|
10.PT BTN
Tbk
|
Rp 68,334
|
2,270
|
Berdasarkan
data yang dirilis Bank Indonesia, Market Leader perbankan pada tahun 2010 masih
dipegang oleh Bank Mandiri dengan nilai aset sebesar 410,619
Triliun Rupiah dan nilai market share sebesar 13,650 %. Kemudian pada peringkat
10 ada Bank BTN dengan nilai aset sebesar 68,334 Triliun Rupiah dan nilai
market share hanya sebesar 2,27 %.
C. Pengklasifikasian Perbankan Swasta dengan BCG Matrik
Matriks
BCG (Boston Counsulting Group) merupakan salah satu dari beberapa model
perencanaan portofolia yang ada dalam dunia manajemen, dimana matirks BCG
sendiri di desain oleh Bruce Hendersen pada awal tahun 1970-an. Dalamn matriks
BCG sendiri terdiri dari empat kelompok yang di kelompokan berdasarkan pada
kombinasi dari pertumbuhan pasar dan pangsa pasar dalam kaitannya dengan para
pesaing lain dalam pasar dirmana perusahaan tersebut berada. Matriks BCG
sendiri di buat berdasarkan dua asumsi utama yaitu yang pertama adalah:
Semakin
besar pangsa pasar yang dimiliki oleh sebuah perusahaan maka semakin besar
jumlah penerimaan yang diterima oleh perusahaa tersebut. Hal tentu saja sangat
beralasan dan sangat rasional dan juga logis, karena tentu dengan makin besar
pangsa pasar yang artinya juga maka akan semakin besar konsumen yang
mengkonsumsi produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan, yang tentu dengan
semakin banyak konsumen yang menggunakan produk dari perusahaan maka tingkat
pendapatan dari penerimaan tersebut akan juga meningkat (multiplier effect).
Perusahaan
yang sedang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat akan melakukan investasi
yang cukup besar termasuk dalam hal ini untuk meningkatkan infrakstruktur serta
fasilitas yang dapat mkeningkatkan kapasitas produksi maupun kapasitas
distribusi, dimana tentu saj hal ini akan membutuhkan konsumsi modal yang
semakin besar juga. Dengan kata lain bahwa asumsi kedua dalam matriks BCG
adalah bahwa perusahaan yang sedang dalam pertumbuhan akan membutuhkan modal
yang banyak untuk mendukun pertumbuhan tesebut.
Matrik BCG
Berdasarkan
atas kedua asumsi diatas maka matriks BCG di bagi atas empat kategori yang
masing-maisng kategori di adalah sebagai berikut:
Dogs,
dapat dilihat pada gambar diatas bahwa kategori ini berada pada posisi dimana
market share berada pada nilai terendah serta market growth yang kuda rendah.
Pada posisi ini perusahaan benar mengalami situasi yang sulit, dimana pangsa
pasar yang kecil, dalam artian bahwa perusahaan tidak memiliki jumlah konsumen
yang cukup banyak yang tentunya akan sangat berpengaruh pada tingkat penerimaan
dari perusahaan tersebut, sudah tidak memiliki pangsa pasar yang besar,
perusahaan juga berada pada posisi dimana pertumbuhan pasarnya rendah, sehingga
perusahaan seperti ini perlu untuk melakukan perbaikan yang cukup signifikan,
mulai dari inovasi produk hingga strategi dalam promosi atau dengan kata lain
perusahaan tersebut harus bisa mengubah dirinya agar membuat pangsa pasar
meningkat kembali atau yang lebih ekstrim perusahaan tersbeut harus dapat
mentransformasikan diri sehingga produk yang dihasilkan memasuki posisi
question’s mark dimana pertumbuan pasar masih besar, jika tidak maka akan
dipastikan bahwa perusahaan atau juga produk tersebut akan bangkrut atau untuk
produk akan ditarik dari pasar.
Questions
Marks (Tanda Tanya), pada posisi ini perusahaan atau juga produk berada pada
posisi dimana memiliki market share yang kecil tetapi masih berada dalam
kondisi dimana pasar yang mengalami pertumbuhan yang cukup besar, sehingga
masih ada potensi yang masih belum termanfaatkan oleh perusahaan atau produk
tersebut. Dalam kondisi ini perusahaan atau sebuah produk berada kondisi
yang “berpotensi” dalam artian bahwa perusahaan tersebut berpotensi untuk bisa
berpindah posisi ke posisi star, atau bisa langsung ke dogs. Hal ini disebabkan
karena perusahaan yang berada pada posisi ini masih memiliki potensi untuk
bangkit karena meskipun memiliki pangsa pasar yang sedikit tetapi juga
perusahaan tersebut masih berada pada lingkungan dimana pasar masih bertumbuh
dengan sangat pesat. Hal ini membuat perusahaan tersebut masih bisa
memanfaatkan potensi pasar yang ada dengan melakukan inovasi-inovasi pada
produknya jika produknya yang bermasalah atau bahkan melakukan perbaikan pada
sisi promosinya sehingga dengan demikian perusahaan diharapkan bisa mendapatkan
bagian yang cukup pada pasar yang masih bertumbuh tersebut.
Star,
pada posisi ini perusahaan benar-benar berada dalam posisi puncak dimana berada
dalam kondisi pertumbuhan pasar cukup pesat di lain pihak konsumen atau pangsa
pasar yang dimiliki oleh perusahaan tersebut juga tinggi. Dalam posisi
perusahaan akan benar-benar masih dengan gencar melakukan investasi yang cukup
besar dalam meningkatkan kemampuan produksi serta kemampuan persediaan serta
distribusinya sehingga dapat menfaatkan dengan maksimal potensi pasar yang
masih bertumbuh ini.
Cash Cow, pada posisi ini perusahaan telah
melewati posisi star, dimana potensi pasar yang ada telah dimanfaatkan secara
maksimal dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan telah
termanfaatkannya potensi pasar yang ada ini sehingga akan membuat perusahaan
memperoleh keuntungan yang benar banyak, karena investasi yang dikeluarkan oleh
perusahaan semakin kecil sedangkan market share yang dimiliki oleh perusahaan
sendiri masih sangat besar, dlama kondisi ini juga perusahaan hanya perlu untuk
mempertahankan apa yang telah dilakukan dalam artian bahwa apa yang telah
dilakukan dan dimiliki oleh perusahaan pada saat ini baik dari sisi produk,
promosi serta kualitas yang ada.
|
|||||||
|
|
||||||
STAR
MANDIRI
|
Question Mark
BRI
|
Cash Cow
BNI
|
Dog
DANAMON
|
|
|
|
BCG Matriks Perbankan Swasta Nasional
D. Analisis Terhadap Market Leader
Keuntungan
atau keunggulan suatu perusahaan perbankan dipengaruhi tidak hanya oleh
struktur industri tetapi juga oleh pemilihan strategi dalam memposisikan
industrinya di benak konsumen. Terdapat berbagai cara dalam menentukan strategi
bisnis perusahaan tersebut, namun ada dua strategi yang sering digunakan oleh
perusahaan perbankan, yaitu Cost
Leadership dan Differentiation. Kedua
strategi tersebut dianggap lebih potensial dalam menciptakan keuntungan
bersaing yang sesuai. Dalam dunia perbankan di Indonesia yang semakin
berkembang pesat dan didukung oleh kecanggihan teknologi serta perubahan budaya
masyarkat Indonesia, pemilihan strategi keuntungan bersaing yang tepat
merupakan salah satu faktor keberhasilan suatu bank dalam memperoleh Market Share . Bank yang menjadi objek
analisis dalam hal ini adalah Bank Mandiri.
1. Cost
Leadership
Cost Leadership merupakan cara yang
sangat baik untuk menciptakan keuntungan bersaing . Namun cara tersebut sulit
digunakan bila industri bergerak di bidang jasa seperti perbankan. Ada beberapa
cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh Cost Leadership ini, yakni dengan
menganalisis skala ekonomi dan jangkauan, efisiensi produk, efisiensi produk,
desain produk simpel, biaya input yang murah, dan proses organisasi yang
efisien.
2. Differentiation
Perusahaan dalam suatu industri
melakukan differensiasi guna memberikan sesuatu yang unik untuk menarik
konsumen. Agar diferensiasi berjalan dengan sukses, perusahaan harus
melaksanakan tiga hal. Pertama, perusahaan perlu mengidentifikasi penilaian
konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Kedua , perusahaan perlu
memposisikan dirinya dengan konsumen yang memang memiliki kebiasaan unik.
Ketiga, perusahaan harus mampu menerapkan harga yang lebih rendah dari biaya
yang akan dikeluarkan oleh konsumen untuk mengharapkan diferensiasi yang
ditawarkan.
Bank
Mandiri selaku perusahaan jasa, lebih potensial dalam menggunakan strategi
diferensiasi ini, dimana Bank Mandiri telah mampu menjadi bank terbesar di
Indonesia dengan beberapa keunikan tersendiri.
Diantaranya :
1. Teknologi
Internet
2. Saldo
awal yang terjangkau : Rp 50.000,00
3. ATM
Bank Mandiri memberikan pelayanan Kartu
ATM yang dapat digunakan di mesin ATM bersama, dan tidak ada potongan biaya.
4. Analisis
Kredit dan Resiko baik
Bank Mandiri dalam
memberikan kredit kepada nasabahnya antara lain melihat kinerja nasabah tahun
yang lalu dan prospeknya ke depan. Bagaimana karakter, kondisi dan kapasitas
nasabah sangat diperhitungkan bank.
Bank Mandiri pun
memperoleh penghargaan sebagai bank konvensional dengan laporan konsolidasian
terbaik ( Annual Report Award ).
(Tempointeraktif. Kamis, 10 Agustus 2006).
5. Mandiri
Fiesta dan Mandiri Mikro Super Rejeki.
6. Sebagian
Besar Kepemilikan saham Bank Mandiri dimiliki oleh pemerintah.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bank swasta nasional
adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta
nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula
pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula. Contohnya Bank
Mandiri, BRI, BNI, Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo,
Bank Niaga, dan lain-lain.
Berdasarkan
laporan publikasi Economic Review tahun 2009 tersebut, Bank Mandiri tercatat
sebagai Market Leader perbankan saat ini. Dengan nilai market growth sebesar
11,5 % dan nilai market share sebesar 14,7% pada tahun 2008. Berdasarkan data
yang dirilis Bank Indonesia, Market Leader perbankan pada tahun 2010 juga masih
dipegang oleh Bank Mandiri dengan nilai aset sebesar 410,619
Triliun Rupiah dan nilai market share sebesar 13,650 %. Kemudian pada peringkat
10 ada Bank BTN dengan nilai aset sebesar 68,334 Triliun Rupiah dan nilai
market share hanya sebesar 2,27 %.
Bank
Mandiri selaku perusahaan jasa telah mampu menjadi bank terbesar (Market Leader) di Indonesia dengan
beberapa keunikan tersendiri. Diantaranya : 1) Teknologi Internet 2) Saldo awal
yang terjangkau : Rp 50.000,00 3) ATM 4) Analisis Kredit dan Resiko baik 5)
Mandiri Fiesta dan Mandiri Mikro Super Rejeki 6) Sebagian Besar Kepemilikan saham
Bank Mandiri dimiliki oleh pemerintah.
B. Saran
Bank sebagai lembaga
yang potensial dalam mengembangkan perekonomian sebaiknya lebih mengedepankan
perannya dalam penyediaan dana untuk usaha kecil dan menengah sehingga mampu
meningkatkan perekonomian secara merata.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/22267667/Analisis-Industri-Perbankan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Suka