MAKALAH
Reamer atau PELUAS
Diajukan untuk Presentasi Tentang Alat Reamer Atau
Peluas
DI SUSUN OLEH :
1. Bambang Triantoro
2. Eldo Oktri Lisendra
3. M. Basofi Febriyanto
4. Muchroji Patra
5. Muslim
6. Septera
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2012/2013
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2012/2013
Jln. Srijaya Negara Palembang 30139 Telp. (0711)353414
MAKALAH
REAMER ATAU PELUAS
Diajukan untuk Presetasi Tentang Reamer Atau Peluas
Disetujui pada Tanggal
Menyetujui, Palembang, Maret 2013
Dosen
Pembimbing
Fenoria Putri, S.T., M.T. Penyusun
NIP :
197202201998022001
DAFTAR ISI
Halaman Judul
…………………………........................................…i
Halaman Persetujuan ……………………….….................................ii
Daftar Isi ……………………...............……………......................….x
BAB I PEMBAHASAN
1.1
Pengertian
Reamer atau ,..........…................................………….1
1.2
Jenis –
jenis Reamer atau Peluas
…...................................……….1
1.3
Bagian –
bagian dari Reamer atau Peluas ......……...…………….3
1.4
Keselamatan
Kerja
..........................................................................4
1.5
Langkah –
langkah Peluasan ...….........…….....……………......…7
BAB II PENUTUP
2.1 Kesimpulan
........................................................………….…..……8
2.2 Saran
......................................................................................………8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
REAMER ATAU PELUAS
1.1 Pengertian
Reamer Atau Peluas
Reamer (Peluas) adalah alat potong untuk memperbesar dan memperhalus
permukaan lubang yang telah kita siapkan sebelumnya.
Lubang hasil pengeboran kadang-kadang hasilnya masih
kasar atau saat hendak dimasukkan batang atau benda pasangannya tidak cukup
longgar (sesak), maka untuk mengatasi hal seperti ini diperlukan adanya
perluasan lubang menggunakan alat reamer. Untuk mendapatkan ukuran yang pas
maka pekerja sebaiknya mengebor dengan ukuran 0,1 – 0,5 mm lebih kecil dari
diameter lubang yang telah ditentukan kemudian diperluas menggunakan reamer.
Banyaknya bahan yang dilepas oleh peluas lubang tergantung
pada ukuran lubang danbahan yang dipotong, 0,38 mm adalah rata-rata yang baik.
1.2 Jenis –
Jenis Reamer atau Peluas
A. Peluas Tangan (Hand reamer)
Sebuah alat untuk membesarkan lubang tangan yang lebih
lancip lagi atau memimpin (seperti mata bor) di depan dari pada
membesarkan lubang mesin. Hal ini untuk mengimbangi kesulitan untuk memulai
sebuah lubang dengan kekuatan tangan saja. Hal ini juga memungkinkan alat untuk
membesarkan lubang untuk memulai lurus atau spiral dan mengurangi resiko kerusakan.
Peluas Tangan
(Hand reamer)
Peluas Tangan mempunyai
tipe Tangkai Segi Empat
Macam – macam Peluas
Tangan
Ø Peluas Tangan Tetap
Ø Peluas Tangan yang dapat di kembangkan
B. Peluas Mesin (Machine reamer)
Sebuah alat untuk membesarkan lubang mesin hanya
memiliki sangat sedikit mengarah masuk Karena membesarkan lubang dan benda
kerja adalah pra-sejajar dengan mesin tidak ada risiko itu mengembara tentunya.
Selain gaya pemotongan konstan yang dapat diterapkan oleh mesin memastikan
bahwa mulai memotong segera. Tangkai spiral memiliki keuntungan membersihkan
swarf otomatis tetapi juga tersedia dengan tangkai lurus seperti jumlah swarf
dihasilkan selama operasi reaming harus sangat kecil.
Peluas Mesin (Machine
reamer)
Peluas Mesin mempunyai Dua Tipe Tangkai yaitu :
Ø Tipe Tangkai Tirus
Tipe Tangkai Tirus
Ø Tipe Tangkai Silinder
Tipe Tangkai Silinder
Macam – macam Peluas
Mesin
Ø Peluas mesin yang dapat di kembangkan
Ø Peluas mesin yang dapat di atur
Ø Peluas mesin kupas
Peluas mesin kupas
1.3 Bagian – bagian dari Reamer
atau Peluas
v Tangkai ; Adalah bagian dari peluas yang dicekam.
v Badan ; Adalah bagian dari peluas yang mempunyai beberapa pisau dengan
alur diantaranya alur yang mungkin lurus dan sepiral.
v Pengarah ; Berguna Untuk ;
- Memelihara ukuran yang tetap,
- Memperhalus Permukaan,
- Memberi ukuran yang baik.
v Kepala ; Adala bagian yang memotong dalam perluasan.
1.4 Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan upaya untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja dan menjamin proses produksi agar berlangsung
secara aman, efisien dan produktif. Oleh karena itu penentuan prosedur kerja
harus benar benar sesuai. Meskipun pada mesin yang sudah dilengkapi dengan
peralatan keselamatan kerja yang canggih kecelakaan tetap saja terjadi.
keteledoran operator adalah salah satu faktor yang
dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Untuk menghindari kecelakaan yang fatal
maka diharapkan operator memakai peralatan kerja yang telah disediakan.
Disamping itu keselamatan mesin, peralatan, dan benda kerja juga harus
diperhatikan oleh operator.
Untuk mengidentifikasi dan spesifikasi alat keselamatan kerja yang akan
digunakan adalah :
1.4.1 Keselamatan
Pekerja
Untuk menjamin keselamatan operator, maka operator harus menggunakan peralatan
keselamatan kerja seperti :
a. Pakaian Kerja
Pakaian kerja yang dipakai oleh operator harus
mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
Tidak mengganggu pergerakan tubuh operator dan tidak terasa panas waktu
dipakai. Karena dinegara kitta beriklim tropis maka disarankan untuk pakaian
kerja dibuat dari bahan Cotton.
b. Sepatu kerja
Sepatu yang dikenakan oleh operator harus benar -
benar dapat memberikan perlindungan terhadap kaki operator. Berdasarkan
standart yang telah ditentukan bahwa sepatu kerja dibuat dari bahan kulit,
sedangkan alas dibuat dari karet yang elastis tetapi tidak mudah rusak karena
berinteraksi dengan minyak pelumas (oli) dan biasanya untuk bagian ujung masih
dilapisi oleh plat besi yang digunakan untuk melindungi kaki apabila terjatuh
oleh benda-benda yang berat.
c. Kaca Mata
Kaca mata digunakan untuk melindungi mata operator
dari bram-bram yang melayang pada saat kerja di mesin bubut. Oleh karena itu
kaca mata yang dipakai oleh operator harus memenuhi syarat-syarat berikut:
mampu menutup semua bagian-bagian mata dari kemungkinan terkena bram, tidak
mengganggu penglihatan operator dan yang terakhir harus memiliki lubang sebagai
sirkulasi udara ke mata.
1.4.2 Keselamatan
Mesin
Untuk menjaga keselamatan mesin, maka hal-hal yang harus kita perhatikan
adalah :
- Berapa putaran mesin
- Berapa kecepatan penyayatan (Vc)
- Berapa putaran mesin
- Berapa kecepatan penyayatan (Vc)
- Berapa kedalaman
penyayatan
- Bagaimna keadaan alat potong
- Bagaimna keadaan alat potong
keempat hal di atas adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan
kerusakan-kerusakan mesin suwaktu digunakan untuk membubut benda kerja. Karena
tanpa adanya keselarasan antara putaran mesin, kecepatan penyayatan, kedalaman
dan alat potong, maka suwaktu digunakan untuk menyayat mesin akan timbul suatu
getaran, hal inilah yang penyebab daripada kerusakan komponen mesin.
1.4.3 Keselamatan
Alat-alat Pendukung
Alat-alat Bantu yang digunakan pada saat kerja pada mesin berupa alat
potong dan alat ukur. Seperti alat ukur presisi maupun non presisi.
Reamer atau Peluas
Reamer adalah bagian terpenting untuk menentukan baik
atau buruknya penyayatan lubang yang sesuai. Oleh kerena itu dalam melaksanakan
peluasan kita harus pandai-pandai memilih jenis bahan reamer sesuai dengan
benda kerja yang akan kita gunakan. Disamping itu sudut-sudut potong pada
reamer juga sangat berperan dalam penentuan hasil penyayatan lubang benda
kerja. Untuk lebih jelasnya dapat anda lihat pada tabel dibawah ini :
Keterangan :
Reamer atau Peluas
? = sudut Bebas ? =
sudut baji ? = sudut buang Vc = kecepatan potong
(m/menit) Tabel 1.
Sudut Reamer dan Vc
No
|
Bahan Benda Kerja
|
?
|
?
|
?
|
Vc
|
1
|
Kuningan, Perunggu kerass
|
6
|
81
|
3
|
30-45
|
2
|
Besi Tuang
|
8
|
74
|
8
|
14-21
|
3
|
Baja >70
|
8
|
74
|
8
|
10-14
|
4
|
Baja 50 – 70
|
8
|
67
|
15
|
14-21
|
5
|
Baja 34 – 50
|
8
|
62
|
20
|
20-30
|
6
|
TTembaga, Perunggu Lunak
|
8
|
55
|
27
|
40-70
|
7
|
Alumunium Murni
|
10
|
40
|
40
|
300-500
|
8
|
Plastik
|
12
|
33
|
45
|
40-60
|
1.4.4 Alat-alat ukur
Untuk menjaga keselamatan alat ukur maka
pergunakan alat ukur sesuai dengan fungsinya. disamping itu perawatan alat ukur
juga sangat berperan dan pada waktu kerja misalkan alat ukur sudah tidak
digunakan tempatkanlah pada kotaknya agar tidak tertindih oleh benda kerja
lainnya karena hal ini dapat mempengaruhi ketelitian alat ukur tersebut.
1.4.4 Keselamatan benda kerja.
Untuk mendapatkan hasil akhir benda kerja yang maksimal
(keselamatan benda kerja) maka keselamatan operator, mesin, alat-alat pendukung
proses permesinan harus terpenuhi terlebih dahulu, karena hal ini adalah hasil
akhir dari proses.
1.5 Langkah – langkah Peluasan Lubang Silinder
v Persiapan Lubang atau Pengeboran
Untuk mendapatkan lubang ketelitian yang tinggi
dan permukaan yang halus harus diperhatikan ukuran dalam atau diameter dalam
waktu pengeboran.
v Persink
Setelah dibor dengan ukuran yang sudah
ditentukan, lubang harus sepusat dengan sepindel mesin.
v Pemasangan Peluas
-
Pilih Peluas yang benar – benar baik,
-
Periksa sisi potong dan sisi melingkarnya,
-
Bersihkan tangkai dan lubang tirus pada spindel mesin/cak,
-
Lubang harus sepusat dengan sumbu spindel mesin,
-
Pasang peluas,
-
Putar spindel mesin dan periksa bahwa peluas tidak goyang.
v Mengatur Kecepatan Potong.
v Peluasan.
Peluas Tangan
(Hand reamer)
BAB
II
PENUTUP
Berkat rahmat Tuhan Yang
Maha Esa dan bimbingan dosen pengajar Teknik Mesin penulis dapat menyelesaikan
tugas yang diwajibkan oleh Politeknik Negeri Sriwijaya. Untuk itu penulis telah
menulis Makalah Reamer atau Peluas
ini guna sebagai syarat untuk nilai baik dan mendapatkan kelulusan di Mata
Kuliah Teknologi Mekanika.
Penulis sadar bahwa
sepenuhnya Makalah Reamer atau Peluas ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
dikarenakan keterbatasan penulis. Penulis sebagai manusia biasa dan untuk itu
mohon maaf apabila ada penulisan terdapat kekurangan. Maka penulis memerlukan
kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi perbaikan dan
kesempurnaan Makalah Reamer atau Peluas
ini.
Dengan selesainya
pembuatan Makalah Reamer atau Peluas
ini yang mana telah diberikan petunjuk dan bimbingan. Mudah-mudahan dapat
bermanfaat bagi penulis maupun pembaca, dan penulis mengucapakan terima kasih.
2.1 Kesimpulan
Reamer adalah alat untuk memperbesar
dan menghaluskan lubang.
Lubang hasil pengeboran kadang-kadang hasilnya masih
kasar atau saat hendak dimasukkan batang atau benda pasangannya tidak cukup
longgar (sesak), maka untuk mengatasi hal seperti ini diperlukan adanya
perluasan lubang menggunakan alat reamer.Untuk mendapatkan ukuran yang pas maka
pekerja sebaiknya mengebor dengan ukuran 0,1 – 0,5 mm lebih kecil dari diameter
lubang yang telah ditentukan kemudian diperluas menggunakan reamer.
2.2 Saran
Berdasarkan hasil pengalaman
praktikum diharapkan untuk kedepannya praktikan lebih teliti dalam melakukan
setiap langkah percobaan dan menggunakan alat dan mesin dengan maksimal dan
sebaik – baiknya sehingga hasil yang diinginkan bisa tercapai. Selain itu, alat
dan mesin di dalam perbengkelan sangat berbahaya bagi tubuh sehingga pakaian
keselamatan kerja hendaknya digunakan selalu di dalam ruang laboratorium
perbengkelan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø Wikipedia.org
Ø Putri,
Fenoria. 2013. Modul Kuliah Teknologi
Mekanika II. Palembang; Tiga Putri.
Sangat bagus🤗
BalasHapusBaik
BalasHapus