Tempa Forging

Laporan Praktek Kerja 
Tempa

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2012/2013
 


DAFTAR ISI

Halaman Judul
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3  Tujuan Penulisan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tempa................................................................................................. 3
2.2 Dapur Tempa........................................................................................................ 4
2.3 Bahan Bakar.......................................................................................................... 5
2.4 Peralatan Dapur Tempa......................................................................................... 6
2.5 Alat Ukur Pada Dapur Tempa............................................................................... 7
2.6 Proses Dasar Menempa......................................................................................... 8
2.7 Suhu Pada Dapur Tempa....................................................................................... 9
2.8 Operasi Pembuatan Benda Kerja Segi Empat Dari Benda Kerja Silinder ........... 15
2.9 Operasi Pembuatan Benda Kerja Segi Empat Dari Benda Kerja Silinder ........... 17
2.10 Operasi Pembuatan Benda Kerja Segi Delapan Dari Benda Kerja Segi Empat.. 19
2.11 Operasi Pembuatan Benda Kerja Screw Drive ………………………………... 21 
        
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 18
3.2 Saran .................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1             Latar Belakang
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang kita rasakan saat ini seolah-olah menuntut kita untuk dapat bekerja di berbagai bidang secara professional. Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa Teknik Mesin harus ikut berperan aktif dalam perkembangan teknologi terebut.
Dalam dunia permesinan dikenal berbagai macam alat yang dapat membantu pekerjaan manusia agar mempermudah dalam pelaksanaannya. Dengan adanya mesin-mesin-mesin tersebut manusia hanya sebagai kontroler atau pengendali cara kerja dari mesin itu, sedangkan mesinnya itu sendiri berfungsi sebagai motor atau penggerak. Untuk seseorang yang memang berlatar belakang teknik mesin diwajibkan mengenal berbagai jenis mesin-mesin seperti mesin bor, mesin bubut, gerinda dan lain sebagainya.
Untuk laporan dari hasil praktek selama 4 minggu lalu, saya menulis laporan ini yang dimana laporan ini akan menjelaskan tentang forging, macam-macam forging, keselamatan kerja, dan apa saja alat yang digunakan dalam forging. Adanya laporan ini untuk memenuhi tugas laporan dari praktek kerja tempa. 

1.2             Rumusan Masalah
Masalah yang diangkat dalam penulisan laporan ini adalah :
1.      Apakah definisi dari forging ?
2.      Apa saja macam-macam forging ?
3.      Apa saja yang di perhatikan dalam keselamatan kerja ?
4.      Bagaimana cara menyalakan dapur tempa ?
5.      Ada berapa tingkatan warna dan suhu saat pembakaran ?
6.      Peralatan apa saja yang digunakan di kerja tempa ?
1.3             Tujuan Penulisan
1.3.1         Tujuan Umum
Tujuan penulisan makalah tentang forging ini diharapkan dapat menambah wawasan terhadap teknologi yang erat kaitanya dengan teknik mesin. Selain itu juga dapat menambah kemampuan dan menguasai kerja tempa dengan baik dan benar.
1.3.2        Tujuan Khusus
1.      Untuk mengetahui definisi dari forging
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis forging
3.      Untuk mengetahui keselamatan kerja dalam proses tempa
4.      Untuk mengatahui cara menyalakan dapur tempa
5.      Untuk mengetahui warna dan tingkatan suhu
6.      Untuk mengetahui peralatan yang digunakan



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KERJA TEMPA
Kerja tempa adalah suatu proses pengerjaan logam yang paling tua. Prosesnya terdiri dari atas pemukulan atau penekanan logam menjadi bentuk yang dikehendaki. Hal ini dapat dikerjakan baik dalam keadaan panas maupun dingin, tetapi istilah “tempa” umumnya menggunakan panas. Jadi yang dimaksud menempa adalah suatu proses pengerjaan logam dalam keadaan panas dengan cara memukul dengan palu diatas landasan.
2.1.1 ALAT TEMPA DAN KEUNTUNGAN KERJA TEMPA
Penempaan dapat dilakukan dengan tangan maupun dengan mesin. Untuk benda-benda kerja yang ringan dapat dilakukan dengan penempaan tangan. Penempaan dengan mesin biasanya dilakukan untuk pekerjaan-pekerjaan berat, dapat menggunakan matres ataupun tidak menggunakan matres.
Keuntungan kerja tempa adalah :
·         Logam dalam keadaan panas bersifat lunak dan mudah dibentuk tumbukan dan tekanan tanpa merusak sifat logam itu sendiri.
·         Benda – benda yang sama yang ditempa lebih kuat daripada benda yang dikerjakan dengan
·         mesin.
·         Bentuk – bentuk benda kerja yang rumit dapat diproduksi lebih mudah dan murah daripada
·         dengan kerja mesin.
·         Pembentukan yang dilakukan dengan penempaan tidak terjadi pemotongan, maka jumlah
·         logam yang hilang atau terbuang akan lebih sedikit.
Adapun kekurangan-kekurangan dalam kerja tempa adalah:
·         Temperatur tempa yang terlalu tinggi akan menyebabkan oksidasi sehingga benda kerja akan cepat mencair.
·         Ukuran yang tepat sulit untuk dicapai.

2.2 DAPUR TEMPA
Dalam melaksanakan pekerjaan menempa diperlukan alat dan peralatan, seperti dapur tempa, alat pemotong, alat pelubang, alat peregang, alat pembentuk, alat ukur, dan alat bantu lainnya.

2.2.1 Fungsi Dapur Tempa
Fungsi utama dapur tempa ialah tempat untuk membakar benda kerja yang akan dibentuk. Selain pekerjaan membentuk, dalam menempa dapat juga dilaksanakan berbagai pekerjaan seperti menyepuh, melunakan, penyambungan dengan car alas tempa dan lain-lain.
2.2.2 Dapur Tempa Tetap
Dapur Tempa Tetap
Dapur tempa tetap umumnya dipakai di bengkel-bengkel dan diletakan secara permanen di atas suatu fondasi yang kuat. Suatu dapur tempa memerlukan udara penghembus. Udara penghembus dapat diperoleh melalui berbagai cara, baik cara tradisional, seperti dapur tempa tekan yang masih banyak digunakan di daerah pedalaman maupun menggunakan ventilator listrik atau tangan.
Bagian-bagian utama dapur tetap :
·         Cerobong asap, fungsinya untuk menarik asap dan debu dengan system tarikan alam sehingga populasi udara dapat dikurangi.
·         Sungkup asap, untuk mengarahkan asap ke dalam cerobong.
·         Tungku api, tempat memasang/membakar benda kerja.
·         Bak air, untuk mendinginkan alat maupun benda kerja.
·         Katup pengatur, untuk memasukan pemasukan udara ke dalam tungku.
·         Katup pembuang debu, untuk mengeluarkan debu sisa pembakaran dan terak-terak.

2.3 BAHAN BAKAR DAPUR TEMPA
Ada tiga macam bahan bakar yang dipergunakan pada dapur tempa, yaitu; bahan bakar padat, bahan bakar cair, dan bahan bakar gas.
2.3.1 Bahan Bakar padat
Syarat-syarat bahan bakar padat :
·         Kadar karbonnya tinggi
·         Bahan bakar padat cukup keras.
·         Butir-butiran bahan bakar tidak terlalu kecil.
·         Tidak mengandung bahan bakar TER, karena sangat mengotori langit-langit, sehingga menjadi hitam.
Yang termasuk bahan bakar padat adalah : arang kayu, arang bekas, tempurung kelapa, dan lain-lainnya yang berbentuk benda padat dan dapat dibakar.
Keuntungan bahan bakar padat adalah :
·         Mudah didapat terutama di daerah pedesaan.
·         Tidak mudah terbakar.
Kerugian Bahan bakar padat adalah :
·         Ruang kerja kotor.
·         Memerlukan tempat penyimpanan yang luas.

2.4 Peralatan Dapur Tempa
Ada banyak perlengkapan forging dan kegunaanya, antara lain :
o   Palu, palu ada dua macam yaitu palu biasa yang digunakan untuk membentuk / memukul benda kerja dan palu perata yaitu alat bantu untuk lebih meratakan suatu permukaan benda kerja.
Palu biasa                                                                                 Plu perata

o    Tongs ( penjepit ) digunakan untuk menjepit benda kerja yang panas dan sebagai alat bantu pada waktu tempa.


Tongs ( penjepit )                                                                                                                

o   Poker digunakan untuk mengambil arang kayu dan kokas.



Poker
o   Plakes digunakan membetulkan letak kokas pada tungku.


Plakes
o   Scrapers digunakan sebagai pemadam api pada bagian pinggir dari tungku.


Scrapers
o   Anvil digunakan sebagai landasan pada waktu kita menempa.
                                                                     

2.5 Alat Ukur Pada Dapur Tempa
Compass for Forging
Alat ukur yang biasa digunakan pada forging yaitu: compass for forging penggunaannya : setting compass for forging dengan menggunakan jangka sorong atau “ block Gauge “ sesuai dengan ukuran yang kita kehendaki. Kita dapat mengukur benda kerja forging dengan menggunakan compass yang telah disetting tersebut.


 



Compass for forging

Forging Measure Gauge
Alat tersebut sudah di ukur sesuai dengan ukuran yang ada ( ukuran dapat terlihat pada alat tersebut ). Benda kerja Forging dapat di ukur dengan alat tersebut sesuai dengan ukuran yang kita khendaki. Ada bermacam-macam profil dari alat ukur ini.

Forging measure gauge

2.6 PROSES DASAR MENEMPA
Yang dimaksud proses dasar menempa ialah suatu proses pengerjaan yang merupakan dasar ketrampilan menempa yang harus dikuasai oleh pekerja tempa.
Proses-proses dasar menempa terdiri atas menyalakan daput tempa, memotong, meregang, meratakan, membengkok, membuat, melubang dan mengelas tempa.
Banyak macam cara yang digunakan dalam kerja tempa, antara lain :
·         Meratakan benda kerja ( Flattening ).
·         Membuat tajam benja kerja ( sharpening ).
·         Membuat runcing benda kerja ( pointing ).
·         Membuat benda kerja dengan cara memukul bagian atasnya ( Up Setting ).
·         Memperpanjang atau menarik suatu benda kerja ( drawing ).Membengkokan benba kerja ( Bending ).

2.6.1 PELAYANAN DAPUR TEMPA
Mengoperasikan dapur tempa arang :
Cara menyalakan dapur tempa sebagai berikut :
·         Bersihkan tungku dari serutan kayu dari terak-terak sisa pembakaran.
·         Gundukan serbuk – serbuk serutan kayu atau bahan-bahan yang mudah terbakar.
·         Aturlah kedudukan arang agar ikut terbakar.
·         Bakarlah serbuk-serbuk tadi dengan korek api.
·         Hembuskan udara sedikit demi sedikit hingga bahan bakar terbakar dan menyala.
·         Tambahkan arang pada bagian tengah tungku jika api sudah menyala dengan baik.
·         Atur hembusan udara lebih besar hingga api membara.
·         Masukan benda kerja ke dalam api jika api sudah membaradengan baik.
Cara mematikan dapur tempa :
·         Matikan dahulu ventilator
·         Padamkan bara api dan siramlah dengan air.
·         Pisahkan bahan bakar yang belum terbakar dan bahan – bahan yang masih digunakan.  8
2.7 Suhu Pada Dapur Tempa
Temperatur dan warna untuk benda kerja yang ideal adalah pada temperatur pada suhu 800-930 derajat celsius atau pada warna yaitu berwarna merah kekuning-kuningan. Baja tidak boleh ditempa dibawah 400 derajat celcius, maka baja akan rapuh berwarna biru. Jika baja dipanaskan diatas 1200 derajat celcius maka baja akan terbakar dan tidak dapat diperbaiki lagi. Benda kerja yang biasa digunakan yaitu st.37 dengan kandungan karbon kuang lebih 0.3 g.
Warna
Suhu (celcius)
Colklat tua
530 o – 580 o
Merah coklat
580 o – 650 o
Merah tua
650 o – 730 o
Merah padam tua
730 o – 770 o
Merah padam
770 o – 800 o
Merah padam muda
800 o – 830 o
Merah muda
830 o – 900 o
Merah jambu
900 o – 1050 o
Kuning tua
1050 o – 1150 o
Kuning muda
1150 o – 1250 o
Putih
1250 o – 1400 o
Putih terang
1400 o – 1600 o
Tabel temperatur dan warna pemanasan


Diagram temperatur tempa


MEMOTONG PANAS
Yang dimaksud denagn memotong panas ialah memotong logam dalam keadaan panas, yaitu pada temperatur kurang lebih 1100°
Prosedur memotong benda kerja dengan pahat panas :
·         Beri tanda pada benda kerja yang akan dipotong dengan penitik.
·         Panaskan benda kerja pada dapur tempa.
·         Angkat benda kerja dengan penjepit.
·         Pegang benda kerja dan letakan diatas permukaan landasan.
MEREGANG DAN MERATAKAN
Meregang adalah suatu proses menipiskan atau melebarkan benda kerja dalam keadaan warna pijar kuning muda (lebih kurang 1100°c). Apabila meregang dikerjakan dibawah dibawah warna pijar merah (lebih kurang 810°c) benda kerja akan mengalami keretakan dan tidak efektif. Setelah meregang selanjutnya diratakan menggunakan palu perata.
MEMBENGKOK
Membengkok adalah suatu proses pembentukan sudut yang di kehendaki pada benda kerja. Apabila sebatang logam dibengkokan,bagian luarnya akan menjadi lebih lajang,sedangkan bagian dalamnya menjadi lebih pendek,tetapi panjang intinya tidak berubah.Bila nlogam yang akan di bengkokkan tidak cukup panasnya,bagian luar akan pecah.Oleh karena itu,bagian yang akan di bengkokkan harus dipanaskan sampai wawrna kuning muda.
Prosedur membengkok dengan kokot pembengkok adalah:
·         Pasangkan kokot pembenkok pada logam segi landasan.
·         Panaskan benda kerja pada dapur tempa hingga berwarna kuning muda.
·         Angkat benda kerja memakai penjepit yang sesuai.
·         Pegang benda kerja sampai kokoh dan masukkan kedalam kokoh dan masukkan kedalam kokot
·         pembenkok.
·         Bengkokkan benda kerja kearah yang akan di bengkokan hingga diperoleh diperoleh
·         bengkokkan yang di inginkan.
MENUMBUK
 Pekerjaan ini dilaksanakan untuk menggemukan bagian tertentu ,misalnya membentuk kepala baut. Prosedur menumbuk adalah sebagai berikut:
·         Panaskan benda kerja pada bagian yang akan di tumbuk.
·         Angkat benda kerjadari dapur dengan jepitan yang sesuai.
·         Celupkan ke dalam air bagian yang tidak akan digemukkan.
·         Letakkan benda kerja tegak lurus diatas permukan landasan dengan bagian yang akan di
·         gemukkan sebelah bawah.
·         Pukul bagian atas benda kerja sehingga bagian yang telah dipnaskan mengembang.
·         Panaskan kembali benda kerja apabila panasnya kurang.
·         Pukul berangsur-angsur sampai ukuran yang di kehndaki.

 


Setelah mempelajari topik ini,anda di harapkan dapat:
·         Membandingkan hasil kerja tempa dengan kerja mesin berdasarkan keuntungan dan kekurangan2 kerja tempa,dan.
·         Menyebutkan 4 macam bahan yang dapat di tempa berdasarkan kadar karbon dan baja panduan.
     Keuntungan kerja tempa adalah logam dalam keadaan panas bersifat lunak dan mudah di bentuk tumbukan dan tekanan tanpa merusak sifat logam itu sendiri.
  Keuntungan lainnya adalah:
·         Benda2 yang sama yang di tempa lebih kuat dari pada yang di kerjakan dengan mesin.kerja mesin memotong serat2 logam,sedangkan dengan kerja tempa serat2 logam mengikuti bentuk benda.
·         Bentuk2 kerja yang rumit dapat di produksi lebih mudah dan murah darai pada dengan kerja mesin.
·         Pembentukan yang di lakukan dengan penempaan,tidak terjadi pemotongan,maka jumlah logam yang hilang atau terbuang akan lebih sedikit.
·         Adapun kekurangan kerja tempa adalah:
·         Temperatur tempa yang terlalu tinggi akan menyebabkan oksidasi sehingga benda kerja akan cepat mencair.
·         Ukuran yang tepat/teliti sulit untuk di capai.

Perhitungan panjang pada Job 1 yang terjadi :
V1                                      =               V2
Π(r)2                               =  sisi x sisi x panjang
3,14(11)2 x 80         = 16 x 16 x panjang
Panjang terjadi       =                                                                         

Perhitungan panjang pada Job 2 yang terjadi :
     Tg 22,5              =
    Alas                    = 2.(3,312)
                                          = 6,624
     Luas segitiga     = ½ alas x tinggi
                            = ½ 6,624 x 8
                            = 26,5

V1 = V2
Π(r)2 x l                   = n x luas segitiga x panjang
panjang terjadi        =
                                   =
                                           =143,4

Perhitungan panjang Pada Job 3 yang terjadi :
V1                                           = V2
Π(r)2 x l                      = π(r)2 x l
3,14(11)2 x 80             = 3,14 (8)2 x l
l ( panjang)                  =
                                                = 151,25 mm



BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Menempa adalah logam-logam berubah bentuk karena pengaruh tarikan, tekanan dan bengkokan yang terjadi pada keadaan panas dan dingin. Proses penempaan yang ideal yaitu pada temperatur 800-1100 derajat celcius dan berwarna merah kekuning-kuningan. Baja tidak boleh ditempa pada suhu dibawah 400 derajat celcius karena akan rapuh brwarna biru. Sedangkan baja dipanaskan diatas 1200 derajat celcius maka baja akan terbakar dan tidak dapat diperbaiki lagi. Tetap kontrol benda kerja setiap menitnya hingga jangan sampai benda kerja melebur. Setiap akan melakukan pekerjaan ditempa terlebih dahulu periksalah perlengkapan yang tersedia. Dan gunakanlah alat pelindung ketika bekerja. Jagalah keselamat diri anda.

3. 2 Saran
Tidak banyak saran yang saya tulis tetapi saya hanya sekedar mengingatkan, antara lain :
·         Ketika akan melakuan pekerjaan terlebih dahulu periksa perlengkapan yang ada.
·         Gunakanlah alat keselamatan kerja yang telah disediakan.
·         Perhatikan setiap yang kita kerjakan merupakan pelejaran yang dapat kita pelajari setiap waktu.
·         Perlengkapan di dapur tempa dapat diperlengkap lagi.
·         Pengawasan terhadap mahasiswa yang sedang melakukan praktik sebaiknya harus lebih      diwaspadai.
·         Perlengkapan ANVIL dirasa kurang cukup sehingga praktik menjadi tidak efisien, sebaiknya ANIL ditambah.



DAFTAR PUSTAKA


Wijaya, Novi. 2011. Laporan kerja tempa. http//:id.scribd.com/doc/54823293/Laporan-kerja-tempa. (diakses tgl 3Nov 2012 )
Murjito. 2007. Laporan Penelitian berorientasi produk Jurusan Teknik Mesin Univ Muhammadiyah Malang. http//:id.scribd.com/doc/110298475/Laporan-penelitian-PBP (diakses tgl 3 Nov 2012 )
Annonim. 2011. Proses Penempaan http//:nd4s4ch.wordpress.com/2011/03/23/proses-penempaan-forging. (diakses tgl 3 Nov)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suka